“Memahami Qur’an itu mudah, karena telah dijanjikan Allah”, begitulah ungkap motivator utama pengelola Pondok Pesantren Nidaul Qur’an Paladan Kedu Temanggung. Pesantren yang didirikan mantan bupati Temanggung ini didirikan tahun 2003. Pesantren ini kata Ustadz Rif’an selaku lurah pondok,awalnya fokus pada program takhfidul Qur’an dengan target hafalan 10 Juz / tahun. Kini seiring animo masyarakat PP. Nidaul Qur’an membuka sekolah formal SMP Nidaul Qur’an dengan fokus pada dua keunggulan yang harus dikuasai santri yaitu takhfidul Qur’ an dan Bahasa Arab.
Rombongan guru PAI MAN Yogyakarta III di PP Nidaul Qur’an, Sabtu, 10 Oktober 2015 jam 10.00 Wib. Mucharom, MSI. selaku ketua kafilah menjelaskan bahwa selain silaturrohim kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung praktik pembelajaran Bahasa Arab di kelas dengan metode TAMYIZ.
Ustadz Saman selaku guru bahasa Arab dan pakar metode Tamyiz menjelaskan bahwa: “Para santri di PP Nidaul Qur’an sangat senang dan antusias belajar bahasa Arab”.
Metode Tamyiz itu menggunakan aktivasi otak kanan. Maka dalam pembelajannya banyak menggunakan media seni, menyanyi dan full bermusik, sehingga suasana kelas menjadi rama dan gaduh tapi siswa faham dan awet ingatan bahasa arabnya.
Setelah empat jam rombongan berpamitan dan menyampaikan follow up studi banding yang inshaaAllah diwujudkan dengan rencana pelatihan metode Tamyiz khusus bagi guru PAI dan Bahasa Arab Mayoga. Aby
Foto selengkapnya bisa dilihat di Halaman FB MAYOGA