Sleman (MAN 3 Sleman) – Skrining anemia penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kadar hemoglobin (Hb) dalam darah apakah normal atau di bawah normal. Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi seperti penurunan konsentrasi, sering pusing, pucat pada wajah, maupun tanda-tanda 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lalai).
Melalui program inovasi Gerakan Tanggulangi Anemia dan Thalasemia (Getar Thala) tahun 2024, Puskesmas Mlati I hadir di MAN 3 Sleman untuk melakukan skrining anemia dan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM). Sasaran pemeriksaan kali ini ditujukan pada seluruh siswa kelas X. Proses pemeriksaan dilakukan di ruang AVA, Selasa (29/10/2024).
Tim skrining anemia dipimpin oleh Mujijat Martani, AMG (Nutrisionis) didampingi oleh Widhi Hapsari, AMd (ATLM) dan Mustika Ardiayanti (Staf). Dari hasil pemeriksaan, dilaporkan bahwa dari 172 siswi kelas X terdapat 76,40 % siswi berstatus Hb normal. Sementara sisanya berada pada status anemia ringan hingga sedang.
Selain pemeriksaan Hb, tim skrining anemia juga memberikan edukasi dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Mujijat menjelaskan untuk siswi yang anemia harus diterapi. “Siswi yang anemia diterapi minum TTD 1×1 sesudah makan selama 20 hari. Setelah 20 hari dimohon untuk cek Hb kembali di Puskesmas atau faskes masing-masing,” terangnya.
Tim Puskesmas Mlati I juga melakukan pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) kepada seluruh siswa baik putra maupun putri. Hadir Mega Sri Redjeki, Amd. Kep. (Perawat), Sofi Fatonah, SKM (Promkes), dan RA Dewi Prabasari V, S.PSi.PSi. (Psikolog). Skrining PTM meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, pengukuran tekanan darah, pengukuran gula darah sewaktu (GDS), dan deteksi kesehatan mental remaja. (est)