Mayoga – Kesempatan luar biasa diberikan KBRI kepada Delegasi MAYOGA Senin, 23 Januari 2017 di Kuala Lumpur. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur membuka acara dengan kisah “motivasi” sukses Pak Ari (Sapaan Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc.). Mengapa beliau bisa sampai menjadi orang penting (sukses) di KBRI, mulai dari masa pendidikan SMA hingga selesai S3 yang dijalani dengan penuh keterbatasan fasilitas hidup. Dengan bahasa yang sederhana beliau menuturkan rahasia suksesnya. Berbekal Ridho orang tua, kerja keras pantang menyerah, dan mau belajar dan terus belajar adalah kunci sukses yang membuat beliau menjadi seperti saat ini. Menguatkan kisah Pak Ari, Prof. Nizar (Ketua Delegasi MAYOGA yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama DIY) memaparkan pengalaman serupa. Beliau memaparkan kunci suksesnya selain gigih, tekun, ulet dan tidak boleh patah arang, juga yang utama karena kepatuhannya pada orang tua yang dari situlah hadir keberkahan pada setiap langkah kehidupan kita.
Menajamkan inti pembicaraan, acara dilanjutkan dengan diskusi melalui tanya jawab dengan peserta SLTKA MAYOGA. Berbagai pertanyaan muncul dari audien tentang : (1) Peran, fungsi, tugas kedutaan, dalam rangka hubungan internasional. (2) Kekebalan diplomatik bagi para konsulat. (3) Pendidikan karakter siswa di Malaysia sehingga tidak ada corat-coret liar, tidak ada tawuran pelajar, dan santun. (3) Perbedaan mendasar sistem pendidikan di Indonesia dan Malaysia. (4) Apa saja persiapan yang diperlukan untuk meraih beasiswa di Luar negeri.
Pertanyaan dari audien dijawab oleh Pak Ari dalam suasana santai dan akrab dilengkapi contoh-contoh nyata yang secara pribadi banyak dialami Pak Ari. Setelah satu jam lebih paparan dan diskusi berlangsung, di akhir diskusi Pak Ari menyampaikan beberapa pesan penting yang patut menjadi perhatian para generasi muda.
- Jadikan hidup bermanfaat, lakukan semaksimal mungkin
- Belajarlah dengan senang, perbanyaklah membaca seperti perintah Al Quran “iqra’ bismi rabbikalladzi kholaq”, insya Allah kita akan memiliki referensi yang cukup untuk melakukan tindakan terbaik.
- Giat belajar, kerja keras dan percaya diri. (Menurut penelitin, penentu sukses : 49% (diri sendiri) , 36 % sekolah, dan selebihnya lingkungan). Ketika semua upaya telah dilakukan tawakallah, serahkan kepada Allah.
- Siaplah berubah mulai sekarang, mulai dari diri sendiri, kemudian kelompok dan komunitas yang lebih besar.
- Buktikan bahwa kita bisa menjadi yang terbaik dimanapun dan kapanpun. (Thoha)