MAN 3 Sleman Gandeng POLDA DIY Selenggarakan Sosialisasi Bahaya NARKOTIKA dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga


Dalam rangka siap menghadapi era globalisasi, MAN 3 Sleman, menyelenggarakan sosialisasi bahaya narkotika dan sosialisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bagi siswa kelas sepuluh (X) dengan menggandeng Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kegiatan “HUT Polwan ke-71 Go to school” pada hari Selasa (7/8/2019).

Dalam materinya AKP Endang Sulistyandii, S.Psi, M.H yang menjabat sebagai Kaur Anev Ditresnarkoba Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan beberaja jenis narkotika yang beredar di Indonesia serta yang sedang tren saat ini di kalangan pengguna narkotika yaitu Tembakau Gorilla. Selain itu Endang juga menuturkan mudahnya mendapatkan narkotika pada era digitalisasi seperti ini. “Jenis-jenis narkotika sangat banyak, namun yang sedang menjadi trend di kalangan pengguna narkotika saat ini adalah tembakau gorilla, karena penggunaanya sangat mudah yantu dengan dihisap seperti rokok” Tuturnya “saat ini sangat mudah mendapatkan narkotika, tinggal pesan lewat whatapp lalu barang dikirim melalui ekspedisi atau kurir” Imbuh Endang

Dalam kesempatan ini Endang juga menerangkan bahwa yang menjadi pintu masuk narkotika adalah rokok, minuman keras dan pergaulan yang tidak sehat, serta kalangan remaja SMA yang banyak disasar, serta bahaya narkotika secara mental, karena yang disasar pertama kali bagi pengguna narkotika adalah mental melalui otak. “Rokok, miras, serta pergaulan yang tidak sehat seperti kebiasaan-kebiasaan nongkrong yang tidak jelas itu menjadi menjadi pintu gerbang pertama penyalahgunaan narkotika, selanjutnya ketika sudah pakai, maka yang diserang tidak hanya jasmaniah, namun mental sehingga tidak bisa mengendalikan akal dan logikanya” jelasnya

Memasuki sesi yang kedua, yaitu sosialisasi tentang kekerasan dalam rumah tangga oleh kepala Unit PPA Polda Derah Istimewa Yogyakarta yaitu Kompol Munarsih Retnowati, S.H, anak-anak begitu antusias, karena dibawakan secara santai dan interaktif, dalam kesempatan kali ini Kompol Retno sapaannya menerangkan kesiapan secara psikis usia menikah sehingga ketika menikah harus sudah siap khususnya secara psikis sehingga bahaya kekerasan dalam rumah tangga dapat dihindarkan.

Banyak sudah kasus kasus tentang kekerasan dalam rumah tangga khususnya dikalangan pelajar seperti pernikahan dini karena hamil terlebih dahulu, penjualan dan perdagangan anak, serta ekspoitasi anak di bawah umur untuk dijadikan pekerja seks komersial, untuk itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pergaulan remaja, serta faktor pendukung lain seperti komunikasi dalam keluarga serta penggunaan media sosial secara bijak, jangan mudah terbujuk oleh rayuan dari lawan jenis yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Dalam sesi tanya jawab banyak diantara siswa yang menanyakan tentang berbagai kasus yang terjerat narkotika, termasuk bagaimana Kepolisian dapat mengungkap dan membuktikan unsur pidananya, serta rehabilitasi dan perlindungan terhadap korban KRDT yang kemudian dapat dijelaskan secara gamblang dan mudah dimengerti oleh siswa oleh pemateri.
Supri Madyo Purwanto, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan apresiasinya atas sosialisasi bahaya narkotika dan kekerasan dalam rumah tangga bagi siswanya agar lebih bijak dalam bergaul serta memanfaatkan sosialisasi ini sebagai bahan pembelajaran untuk menambah wawasan tentang bahaya narkotika dan kekerasan dalam rumah tangga dan berharap kejasama tersebut terus terjalin pada kesempatan lain, baik terhadap siswa baru maupun nantinya pada kesempatan lain (Ang)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya
Komentar Terbaru
artikel pengetahuan AI sungguh bermanfaat. Era digital membuka berbagai peluang melalui kemajuan teknologi yang canggih.…
Pendaftaran MAN 3 Sleman belum bisa diakses dari tgl.4 Januari 2024 hingga tgl 8 Januari…
Saya ingin menjadi siswa yang memiliki keseimbangan antara ilmu dan agama maka dari itu saya…