Sleman (MAN 3 Sleman)—Outbond merupakan salah satu wahana pembelajaran yang biasanya dilakukan di alam terbuka dengan memanfaatkan keunggulan alam. Outbond memadukan permainan dengan muatan materi yang akan dicapai, dan tersimpul di dalamnya kaya akan hikmah yang sangat bermanfaat bagi peserta.
Seperti terlihat pada Senin (30/9) di Desa Wisata Pulesari Turi Sleman, sebanyak 262 siswa kelas X MAN 3 Sleman terlihat sangat antusias dan gembira mengikuti seluruh rangkaian outbond penguatan bahasa Inggris, yang merupakan salah satu rangkaian dari MESC (MAYOGA English Super Camp), program penguatan bahasa Inggris hasil kerjasama MAN 3 Sleman dengan Program Studi Bahasa Inggris UII.
Outbond ini menjadi sebuah media yang menyenangkan, karena dapat merefreh pikiran sekaligus mengasah keterampilan siswa dalam berbahasa Inggris, setelah seminggu lamanya mereka belajar bahasa Inggris di dalam kelas bersama para kakak tutor dari PBI UII. Tidak seperti outbond pada umumnya, pelaksanaan outbond penguatan bahasa Inggris di Pulesari ini terlihat berbeda. Karena selain siswa belajar bagaimana caranya bekerja dalam tim, empati, peduli, kerja keras, mereka juga diwajibkan untuk berkomunikasi menyelesaikan segala halang rintang dengan menggunakan bahasa Inggris. Instuksi dan kuis-kuis yang diberikan oleh kakak tutor pun dikemas dalam bahasa Inggis.
Amy Syamsiah Zaenal, M.Pd.BI, guru Bahasa Inggris MAN 3 Sleman yang sekaligus Sie Kendali Mutu ESC (Enslish Super Camp) disela-sela kegiatan menyampaikan bahwa outbond ini merupakan sarana refreshing bagi para siswa setelah kemarin, seminggu full mereka belajar Bahasa Inggris dari pukul 07.00 pagi hingga 15.00 sore dengan para tutor. “Dengan outbond, kami berharap pembelajaran Bahasa Inggris akan mudah diterima oleh anak-anak, karena pembelajaran dilakukan sambil bermain dan praktek komunikasi secara langsung. Living value nya kena, keterampilan speak in English pun dapat,” ujar Amy.
Ada sembilan wahana yang harus siswa lalui dalam game outbond ini, yaitu Jembatan Goyang, Titian Bambu, Vertikal Wab, Hujan Buatan, Tangga Air, Air Terjun, Titian Tali, Jaring Laba-Laba, dan Bumbung Bocor.
Meski badan basah kuyup dan terlihat letih, namun kompak para siswa memberikan kesaksian tentang keseruan mereka dalam mengikuti kegiatan ini, sebagai sebuah pengalaman berbeda dalam mempelajari bahasa Inggris. Trivian Putra Aditya, misalnya. Siswa kelas X MIPA 1 yang berasal dari Temanggung ini mengaku sangat senang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. “It’s so happy, fun, and unforgettable experience,” ucap Trivian. (Rta)
