Hal memprihatinkan yang sering terjadi di Negara ini adalah perusakan lingkungan oleh tangan-tangan tak bertanggujawab. Berita terbaru tapi barang basi yang bisa dijadikan contoh disini adalah kebakaran hutan di Sumatra. Pelaku pembakaran bisa dipastikan orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak peduli lingkungan. Untuk membekali siswa agar menjadi manusia yang bertanggungjawab dan peduli lingkungan, Mayoga bekerjasama dengan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan mengadakan penyuluhan tentang Lingkungan Hidup.
Penyuluhan ini diadakan pada hari Sabtu, 3 September 2015 pukul 09.00 – 10.00 WIB bertempat di Ruang AVA Mayoga, diikuti seluruh siswa kelas X. Pemateri yang salah satu diantaranya adalah alumni Mayoga, yaitu Khanif Novianto, menyampaikan tiga poin penting dalam presentasi mereka yaitu Unsur-Unsur Lingkungan Hidup, Akibat Tidak Menjaga Lingkungan Hidup, dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup.
Materi yang disampaikan cukup menarik minat siswa sehingga sesi pertanyaan yang hanya disediakan selama 15 menit mundur sampai 25 menit. Pertanyaan yang disampaikan siswa beragam mulai dari istilah yang tidak dimengerti sampai pada sanksi perusak lingkungan dan bahkan ada pertanyaan yang menggelitik, kalau sudah lestari terus gimana?
Seusai penyuluhan Lingkungan Hidup, Tim BNN Kabupaten Sleman mengisi acara di sesi kedua penyuluhan, yaitu pukul 10.20 – 11.20. Penyuluhan diawali dengan disampaikannya sejarah mengapa di kabupaten Sleman dibentuk BNN tingkat Kabupaten. Pembentukan BNN Kabupaten Sleman, dan juga Kotamadya Yogyakarta, karena dilatarbelakangi oleh data statistik yang menunjukkan tingkat penggunaan narkoba di DIY menempati ranking ke lima di seluruh Indonesia, dan di DIY sendiri, Jogja dan Sleman menduduki peringkat tinggi pada jumlah pengguna narkoba. Dengan kondisi seperti itulah maka BNN K Sleman dibentuk.
Materi penyuluhan dari BNNK Sleman berfokus pada Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba. Secara umum, akibat penggunaan narkoba pada para pecandu sudah layak diketahui. Tetapi, giliran pada materi Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Narkoba, siswa merasa masih asing dan terbantu dengan materi yang diberikan. Banyak pengetahuan baru bagi mereka sehingga mereka bisa berhati-hati dengan peredaran narkoba yang melalui berbagai macam cara tersebut.
Esti Supeni, guru penanggungjawab UKS sekaligus sebagai koordinator acara menyampaikan bahwa dengan tema “Genggam Dunia dengan Lingkungan yang Sehat tanpa Narkoba”, diharapkan penyuluhan ini menjadi bekal awal pengetahuan lingkungan dan bahaya narkoba bagi siswa baru. Dengan bekal pengetahuan yang cukup nantinya ketika mereka dewasa akan lebih bijak terhadap lingkungan dan hidup sehat jasmani rohani tanpa narkoba. (laila)